Mai Ita Hamutuk Hodi Hader Rai Belu —-"Bersaudara itu sungguh Indah"

Kolam Susuk Atambua-Belu

MASYARAKAT Kabupaten Belu patut bersyukur karena memiliki obyek wisata yang menarik. Salah satu yang terkenal adalah Kolam Susuk. Lingkungan Kolam Susuk menyuguhkan pemandangan alam yang indah. Saking indahnya pemandangan di sini, Grup Band Legendaris Koes Plus mengabadikannya dalam lagu ‘Kolam Susu’. Lagu tersebut benar-benar menggambarkan keindahan Kolam Susuk. Kolam ini dikelilingi pohon-pohon bakau yang selalu hijau sepanjang musim.
Di dekat kolam itu terdapat pantai yang juga indah. Konon kabarnya, kolam ini dinamakan Kolam Susuk karena pada tempo dulu pernah disinggahi tujuh bidadari cantik “yang dititip” Raja Lifao, Oekusi, untuk mandi-mandi. Untuk menjaga agar setelah mandi para gadis ini tidak mengantuk, dititipkan juga nyamuk untuk mengganggu mereka, agar gadis-gadis cantik ini selalu terjaga dan tidak menjadi mangsa para pembantu raja.
Kolam ini terletak sekitar 17 kilometer arah utara Kota Atambua atau sekitar 15 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Kolam ini berada di wilayah Desa Junelu, Kecamatan Kakuluk Mesak.
Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Atambua membuat lokasi ini menjadi pilihan warga untuk berdarmawisata. Sayangnya, lopo-lopo yang dibangun untuk tempat berteduh di sekitar kolam, tidak terawat dan mulai rusak.
Sisi kolam dulu dimanfaatkan warga sekitar untuk mengembangkan tambak ikan dan udang. Hal itu pula yang mulai merusak lingkungan sekitar. Kini setelah sekian lama rusak, Pemkab Belu mulai berencana mengembangkan kembali obyek wisata ini. Rencana ini muncul setelah Kolam Susuk ditetakan sebagai salah satu destinasi wisata dalam Sail Komodo 2013.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Dominikus Mali, masyarakat Belu seharusnya bersyukur karena Kolam Susuk menjadi salah satu destinasi wisata. Untuk itu, berbagai fasilitas seperti lopo yang terdapat di sekitar kolam akan diperbaiki. Di Kolam Susuk, selama dua hari berturut-turut akan ditampilkan pertunjukan budaya Belu.
Selain sebagai potensi wisata, kolam ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan budi daya ikan air tawar.
Yohana Bait, warga setempat mengatakan, Sail Komodo 2013 menjadi awal yang baik untuk mengembangkan budaya lokal di Kabupaten Belu, terutama mempromosikan potensi wisata Kolam Susuk.

Tinggalkan komentar